Candy Cupcake
This is Nurul's blog, proudly member of MITREKA SATATA, and thanks for visit.
The Funny of Youth and Leaders
Senin, 25 Maret 2013 | 06.34 | 0 candies
Sudah hampir 68 tahun Indonesia merdeka dan 68 tahun juga cita-cita bangsa dikumandangkan disetiap upacara kebangsaan, seperti yang biasa kita dengar "Negara yang pemerintahannya melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, dan mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial"

Saat kita berbicara tentang "Cita-cita" pasti yang ada di otak kita adalah, apa yang akan kita capai dimasa yang akan datang. Layaknya anak yang diberi pertanyaan tersebut, "Apa cita-citamu?" jawabanya? dokter, tentara, guru, pilot, pramugari dan apapun yang pasti pekerjaan yang mulia. Lalu negara kita? sudah jelas Indonesia memiliki cita-cita yang begitu mulia, perlindungan, kesejahteraan umun, cerdas, adil, dan damai.

Mungkin negara kita masih muda, usianya masih 68 tahun, atau mungkin negara kita sudah terlalu tua untuk menggapai cita-citanya? yang kita tahu Indonesia masih terus berusaha menggapai cita-citanya. Dan pertanyaanya, siapa yang masih berusaha untuk menggapainya? Pemuda? Pemerintah?

Pemuda

Untuk saat ini saja, para pemuda lebih hafal lagu tentang cinta dibanding pembukaan UUD 45. Meramaikan dunia maya. Mereka selalu berkomentar tentang sistem pemerintahan yang semakin kacau. Adanya tawuran antar pelajar merupakan hal yang lumrah untuk didengar. Narkoba yang sudah merambah terlalu dini yaitu ke anak SD. Lalu kenapa perubahan ini terjadi?
Pemerintah

Pemerintah merupakan tempat perlindungan bagi masyaraktnya. Apa yang mereka lakukan pasti akan ditiru oleh para pemuda. Sayangnya apa yang mereka lakukan sungguh memalukan, korupsi, perebutan kekuasaan, dan skandal yang masih banyak.Bahkan diruang paripurna pun mereka ricuh bagaikan anak TK. Lalu siapa yang harus ditiru?

Rakyat Indonesia cenderung mengeluarkan kata-kata dibanding bukti, lebih banyak komentar yang dikeluarkan daripada aksi. 

Pemuda yang selalu berkomentar banyak tentang pemerintahan, yang nyatanya memimpin diri sendiri saja mereka belum bisa. Sudah telalu banyak masalah yang disebabkan oleh para pemuda yang merugikan bangsa ini. Bahkan untuk melestarikan kebudayaan bangsa saja mereka masih enggan.

Pemerintah yang menginginkan para pemudanya cerdas dan jujur, mereka membuat UN dengan 20 kode soal. Namun pemerintah sendiri masih belum bisa tegas dan jujur dalam pekerjaannya. Sistem pembelajaran bagi pemuda yang hampir mirip keja rodi.

Inti dari hal yang saya jabarkan adalah, buktikan bahwa anda sendiri bisa merubah diri anda untuk kemajuan, dan kurangi berkomentar tentang orang lain. Seperti kalimat bijak yang selalu saya ingat dari presiden ke 35 Amerika "Jangan tanyakan apa yang telah negara berikan kepadamu, tetapi tanyakan apa yang telah kamu berikan kepada negara" -John F Kennedy-